IPNU adalah tonggak awal perjuangan NU, dimana
IPNU adalah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama’ maka Bapak-bapak NU harus sadar dan mengerti itu, tapi tidak sekedar tahu dan mengerti bahwa IPNU adalah Tonggak Awal Perjuangan dan generasi penerus NU. maka para sesepuh NU seharusnya memperhatikan dan mendidik mengayomi serta mengasuhnya dengan baik kalau tidak mau kader-kader NU diasuh oleh orang lain. NU sekarang sudah terlena dengan itu semua dan lebih fokus kedalam dunia perpolitikan, baik ikut serta dalam pengurus Partai politik maupun pendukung partai politik, pemilihan walikota / bupati, gubernur DPRD, DPR, dan Pilprres serta banyak lagi.
IPNU lahir di samping karena adanya berbagai faktor terutama faktor politik, juga dikarenakan tuntutan zaman yang memang untuk konteks saat itu mengharuskan IPNU untuk hadir di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Gagasan awal IPNU lahir, di samping sebagai wadah komunikasi dan memperkuat solidaritas antar pelajar di lingkungan NU, IPNU juga menjadi wadah bagi kalangan santri pesantren dan remaja-remaja santri untuk bersama-sama memperjuangkan nilai-nilai NU.
Lebih dari setengah abad IPNU mampu melewati setapak demi setapak jalan sejarahnya. Selama itu pula IPNU telah membuktikan eksistensinya dan kontribusinya dalam keikutsertaannya menata sejarah bangsa ini. Jatuh, bangun, goyah dan kemudian bangkit kembali semuanya merupakan bagian dari perjalanan panjang IPNU lebih dari setengah abad yang lalu.
IPNU adalah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama’ maka Bapak-bapak NU harus sadar dan mengerti itu, tapi tidak sekedar tahu dan mengerti bahwa IPNU adalah Tonggak Awal Perjuangan dan generasi penerus NU. maka para sesepuh NU seharusnya memperhatikan dan mendidik mengayomi serta mengasuhnya dengan baik kalau tidak mau kader-kader NU diasuh oleh orang lain. NU sekarang sudah terlena dengan itu semua dan lebih fokus kedalam dunia perpolitikan, baik ikut serta dalam pengurus Partai politik maupun pendukung partai politik, pemilihan walikota / bupati, gubernur DPRD, DPR, dan Pilprres serta banyak lagi.
IPNU lahir di samping karena adanya berbagai faktor terutama faktor politik, juga dikarenakan tuntutan zaman yang memang untuk konteks saat itu mengharuskan IPNU untuk hadir di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Gagasan awal IPNU lahir, di samping sebagai wadah komunikasi dan memperkuat solidaritas antar pelajar di lingkungan NU, IPNU juga menjadi wadah bagi kalangan santri pesantren dan remaja-remaja santri untuk bersama-sama memperjuangkan nilai-nilai NU.
Lebih dari setengah abad IPNU mampu melewati setapak demi setapak jalan sejarahnya. Selama itu pula IPNU telah membuktikan eksistensinya dan kontribusinya dalam keikutsertaannya menata sejarah bangsa ini. Jatuh, bangun, goyah dan kemudian bangkit kembali semuanya merupakan bagian dari perjalanan panjang IPNU lebih dari setengah abad yang lalu.
Banyak hal yang telah dilakukan oleh IPNU, baik untuk NU, untuk umat Islam dan untuk Bangsa Indonesia secara keseluruhan. Sejarah Bangsa telah mencatat bahwa dalam setiap moment apapun pasca Pemilu 1955, IPNU selalu turut serta ikut andil di dalamnya. Dari permasalahan sosial kebangsaan, budaya, pendidikan hingga pada permasalahan politik, IPNU selalu aktif untuk memberikan kontribusinya.
Di samping aspek politik di atas, terdapat juga aspek lainnya yang
mungkin lebih mendasar. Aspek tersebut adalah aspek truth claim (klaim
kebenaran). Aspek ini merupakan nilai yang paling utama bagi perlunya
kita berjuang untuk NU. Truth claim dalam tubuh NU adalah keyakinannya
tentang kebenaran ajaran Islam ala ahlussunah wal jam’ah (Aswaja). Nilai
ini sudah tidak mungkin bisa ditawar lagi kebenarannya. Karena nilai
ini adalah prinsip dasar dalam setiap gerak NU. Atas dasar nilai itulah,
NU harus terus berjuang untuk tetap eksis dan mampu membuktikan
kebenarannya.
IPNU Sebagai Benteng Perjuangan
IPNU Sebagai Benteng Perjuangan
IPNU setia menjadi benteng terdepan bagi NU di wilayah pengkaderan dan pengawalan nilai perjuangan NU yakni Islam ala ahlussunah wal jama’ah, guna membendung pengaruh dari kalangan yang anti terhadap NU (Wahabi dan Komunis). Hal tersebut dilakukan IPNU melalui upaya-upaya pemberian kesadaran kepada pelajar-pelajar tentang pemahaman hakikat dari Islam sebagai agama yang rahmat bagi semesta. Kemudian upaya-upaya pemakmuran masjid dan musholla dengan mengaktifkan kegiatan tradisi ke-NU-an (Mujahadah, Marhabanan dan Ratiban). Dan juga upaya-upaya pemberian kesadaran pada santri-santri pesantren tentang kaidah-kaidah interkoneksitas antara ilmu agama dan ilmu umum.
Hal tersebut sesuai dengan apa yang telah disampaikan oleh KH. Wahab Hasbullah pada IPNU. Agar IPNU mampu menjadi media penghubung bagi dikotomi (pemisahan) keilmuan yang terjadi antara ilmu agama (Pesantren) dan ilmu umum, agar tercapai suatu keserasian di antaranya. Dan IPNU juga, harus bisa berperan aktif dalam dunia kepemudaan dan kependidikan di Indonesia, agar IPNU bisa menjadi contoh yang baik bagi generasi muda NU di masa-masa yang akan datang.
Di Tulis berdasarkan berbagai sumber dari materi pengkaderan dan Prinsip Perjuangan IPNU
Post a Comment
Terima Kasih telah memberikan komentar pada Artikel ini.
Semoga Bermanfaat