Sejumlah pengurus harian Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menerima kunjungan tamu dari Yordania. Pada kunjungan persahabatan ini, kedua pihak menyepakati kerja sama kemanusiaan antara keduanya terkait pendidikan, kesehatan, dan bidang kemanusiaan lainnya.
Pada pertemuan ini, pihak PBNU menyatakan kesiapannya untuk memberikan beasiswa bagi 10 pelajar Yordania untuk melanjutkan studi di Indonesia.
Rombongan tamu yang terdiri atas Ketua Dewan Pengurus Rumah Sakit Islam Yordania DR Jamil Duhaisat, Wakil Ketua Dewan Pengurus Rumah Sakit Islam Yordania Bidang Pendidikan Mamduh Muhaisin, Dubes RI untuk Yordania, dan seorang penerjemah.
Pada pertemuan ini, pihak PBNU menyatakan kesiapannya untuk memberikan beasiswa bagi 10 pelajar Yordania untuk melanjutkan studi di Indonesia.
Rombongan tamu yang terdiri atas Ketua Dewan Pengurus Rumah Sakit Islam Yordania DR Jamil Duhaisat, Wakil Ketua Dewan Pengurus Rumah Sakit Islam Yordania Bidang Pendidikan Mamduh Muhaisin, Dubes RI untuk Yordania, dan seorang penerjemah.
Beasiswa Untuk 10 Mahasiswa Yordania diberikan Oleh PBNU |
Mereka diterima Ketua PBNU H Sulton Fathoni, Ketua PBNU H Marsudi Syuhud, dan Sekjen PBNU H Helmy Faisal Zaini. Helmy menjelaskan singkat profil NU dan Indonesia. Di hadapan rombongan tamu, ia menybutkan keanekaragaman suku, agama, aliran kepercayaan, bahasa, dan watak penduduknya.
“Selamat datang di Indonesia. Meskipun muslim merupakan unsur mayoritas di Indonesia, kita berasas kebangsaan, bukan agama. Karenanya, candi Borobudur tetap terjaga, gereja, maupun wihara tetap bebas menjalankan aktivitas ibadahnya. Tak ada negara di dunia seperti di Indonesia,” kata Helmy.
Sementara DR Jamil menerangkan pergeseran politik di Timur Tengah akibat dilanda konflik. Karenanya, Kerajaan Yordania kini menampung banyak pengungsi Suriah dan dan pengungsi Palestina.
“Terima kasih menerima kami sebagai negara sahabat. Yordania hanya negara kecil yang dikelilingi negara yang sedang berkonflik. Akibat konflik, bantuan luar negeri berhenti. Kita hanya fokus terima bantuan dari dalam negeri,” kata DR Jamil.
Jamil menyatakan bangga dan senang berkenalan langsung dengan ormas terbesar di dunia. Pertemuan ini ditutup dengan saling tukar cenderamata.
“Selamat datang di Indonesia. Meskipun muslim merupakan unsur mayoritas di Indonesia, kita berasas kebangsaan, bukan agama. Karenanya, candi Borobudur tetap terjaga, gereja, maupun wihara tetap bebas menjalankan aktivitas ibadahnya. Tak ada negara di dunia seperti di Indonesia,” kata Helmy.
Sementara DR Jamil menerangkan pergeseran politik di Timur Tengah akibat dilanda konflik. Karenanya, Kerajaan Yordania kini menampung banyak pengungsi Suriah dan dan pengungsi Palestina.
“Terima kasih menerima kami sebagai negara sahabat. Yordania hanya negara kecil yang dikelilingi negara yang sedang berkonflik. Akibat konflik, bantuan luar negeri berhenti. Kita hanya fokus terima bantuan dari dalam negeri,” kata DR Jamil.
Jamil menyatakan bangga dan senang berkenalan langsung dengan ormas terbesar di dunia. Pertemuan ini ditutup dengan saling tukar cenderamata.
Demikian Informasi tentang Beasiswa Untuk 10 Mahasiswa Yordania diberikan Oleh PBNU.
Disarikan dari Sumber NU Online Pusat
Post a Comment
Terima Kasih telah memberikan komentar pada Artikel ini.
Semoga Bermanfaat